Banyak
orang indonesia yang merasa mereka tidak mempunyai bakat sedikit pun
untuk belajar bahasa ataupun merasa ‘terlalu tua” untuk belajar bahasa
Inggris dengan baik saat ini.
Saya
percaya bahwa kita semua tidak pernah terlalu tua untuk belajar bahasa
asing. Bahkan pelajar dewasa justru mempunyai lebih banyak faktor yang
menguntungkan dalam proses pembelajaran dari pada pelajar-pelajar yang
lebih muda.
Beberapa faktornya antara lain :
1. Kemampuan untuk membaca.
2. Lebih berpengalaman (kelebihan dalam kemampuan belajar secara kontextual)
3. Mengerti taktik (pelajar yang masih sangat muda tidak mengerti taktik, mereka lebih condong “mengikuti arus” )
4. Kosa kata lebih luas yang dimiliki dari bahasa ibu biasanya mempunyai banyak kesamaan dengan bahasa yang dipelajari.
5. Kemampuan secara mandiri mencari lawan bicara untuk berlatih dan lain sebagainya.
Berikut
ini adalah kutipan dari sebuah artikel yang ditulis oleh Steve Kaufman
mengenai kesalah-kaprahan umum yang terjadi di masyarakat dalam
belajar bahasa.
1. Belajar bahasa itu sulit.
Akan
menjadi lebih sulit apabila kalau kita sendiri tidak ada motivasi .
Belajar bahasa perlu proses yang lama namun tidak sulit. Kita hanya
perlu mendengar dan membaca. Percayalah, ini memang semudah itu.
Secepatnya anda akan merasakan kepuasaan dalam mengerti bahasa asing.
Tanpa anda sadari anda sudah mulai menggunakannya. Begitulah biasanya
bahasa diajarkan yang membuat itu mudah untuk disukai.
2. Kita harus punya bakat dalam belajar bahasa.
Tidak
perlu. Siapapun yang ingin pasti bisa. Di Swedia dan Belanda kebanyakan
orang berbicara lebih dari satu bahasa. Mereka tidak semua berbakat
dalam Kebahasaan. Atlet asing di Amerika Utara biasanya berbicara lebih
cepat daripada orang yang berada di dalam lingkungan belajar yang
formal.
3. Kita harus berada di negara dimana bahasa tersebut dipakai.
Kebanyakan
imigran di Amerika Utara tidak pernah belajar bahasa selain bahasa
inggris yang lambat namun kita melihat beberapa dari mereka yang
berbicara inggris dengan sempurna. Pada tahun 1968, saya belajar bahasa
Mandarin hingga lancar selagi saya tinggal di sana, dimana hanya sedikit
yang berbahasa itu. Dengan adanya internet, pelajaran bahasa juga lebih
mudah diakses oleh siapa pun yang mempunyai komputer atau dengan
menguduhnya ke iPod. Saat ini Lokasi bukanlah suatu halangan.
Dimana-mana anda bisa mengunduhnya.
4. Hanya anak-anak yang bisa belajar bahasa lain dengan baik.
Hasil
penelitian terakhir terhadap otak manusia menyebutkan bahwa otak kita
tetap mempunyai sifat yang sama alias tidak berubah sejalan dengan umur
kita yang menua. Orang dewasa yang kehilangan daya penglihatannya harus
belajar huruf Braille sebagai perbandingannya. Tapi tidak dengan otak.
Ketajamannya tetap konstan. Orang dewasa mempunyai kosa kata yang lebih
luas dan pembelajar yang jauh lebih baik dari pada anak-anak. Saya telah
belajar 4 bahasa sejak saya berumur 55 tahun. Orang dewasa hanya perlu
semangat anak-anak untuk berexperimen dan keinginan yang besar utk
berkomunikasi tanpa takut terlihat konyol.
5. Untuk belajar bahasa diperlukan ruang kelas yang formal.
Ini
sangatlah penting dalam hal ini. Ruang kelas mungkin lebih ekonomis dan
tempat yang tepat untuk bertemu dengan murid lainnya. Terdapat bobot
sejarah dan tradisi di dalam kebiasaan ini. Sayangnya ruang kelas
menjadi tidak efisien dalam kegiatan belajar bahasa. Semakin banyak
murid semakin tidak efisien kegiatan ajar mengajarnya. Bahasa tidak bisa
hanya diajarkan namun juga harus dipelajari. Penjelasan secara struktur
teoritikal kadang sukar untuk dimengerti, sulit untuk diingat dan
makinlah susah untuk dipraktikan. Pengulangan dan latihan sangat
menjengkelkan untuk beberapa orang. Mayoritas lulusan sekolah anak-anak
tidak dapat menggunakan bahasa yang yang mereka pelajari selama 10
tahun.
6. Kita perlu berbicara agar dapat belajar (dan kita tidak mempunyai partner untuk itu)
Menggunakan
bahasa yang dipelajari adalah goal utamanya, namun itu bisa menunggu.
Sesudah kita menguasai suatu bahasa, kita akan menemukan kesempatan
untuk menggunakannya. Pada saat kita belajar bahasa adalah sangat
penting untuk mendengarkan. Menggunakan penggalan-penggalan yang kita
pikir “berguna” justru akan membuat kita terjebak dalam kesulitan.
Apabila bertemu dengan seorang Native speaker, akan tidak dapat
terhindarkan kita menghabiskan waktu hanya untuk mendengarkan. Kecuali
kalau kita sudah mahir. Kita tidak perlu berbicara untuk belajar, kita
perlu menyimak untuk belajar berbicara.
7. Saya ingin belajar namun saya tidak punya waktu.
Bagaimana
kalau kita menggunakan waktu yang terbuang saat kita menunggu antrian,
perjalanan pulang pergi kerja, melakukan kerjaan di sekitar rumah atau
sekedar jalan-jalan dengan mendengarkan suatu pelajaran bahasa di iPod
atau MP3 player kita ? sekali kita mencoba 5 sampai 10 menit sehari,
kemudian bisa sampai 30 menit sehari. Kalo kita percaya akan mencapai
suatu hasil dan kita menikmatinya, seperti saya, anda pasti akan
menemukan waktu untuk itu.
Silahkan terus mengikuti tips dan motivasi untuk mencapai target belajar bahasa anda.
Datang dan ‘Like’ halaman Facebook saya buat yang belajar Bhs Inggris di facebook.com/mylanguagevillage atau berlangganan di blog saya untuk hal-hal terbaru.